Berawal dari Niat, InsyaAllah terwujud segalanya

Berawal dari Niat, InsyaAllah terwujud segalanya

Beberapa Tips Haji dan Umrah

Kategori : Tips, Ditulis pada : 28 November 2022, 15:03:11

Cuaca di Mekkah panas dan kering. Inilah yang dapat Anda harapkan dari suhu dan kondisi cuaca selama haji dan umrah. Untuk Umrah, mungkin kita akan banyak berada di dalam ruangan, kecuali pada saat Tawaf.

Tips Haji dan Umrah

Tetapi, pada waktu Haji, kita akan lebih sering berada di bawah sinar matahari. Untuk haji atau umrah yang nyaman, ada baiknya mempersiapkan cuaca di Mekkah.

Beberapa Tips Haji dan Umrah

1. Tanggal haji

Kalender lunar Hijriah lebih pendek dari kalender Masehi yang digunakan di Barat. Dengan demikian, tanggal haji berubah 10-11 hari lebih awal setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan kondisi cuaca yang berbeda bagi jemaah haji.

2. Suhu Mekkah

Antara akhir Juli dan awal September, suhu di Mekkah berkisar antara 28°C (82°F) hingga 40°C (104°F). Waktu terpanas hari ini adalah dari jam 10 pagi sampai jam 8 malam, dengan kesejukan jangka pendek di pagi hari.

3. Curah hujan di Mekkah

Mekkah tidak memiliki musim hujan atau kemarau yang jelas. Curah hujan memuncak pada bulan November dengan curah hujan sekitar 2 cm (0,8 inci). Bulan terkering adalah Juni dan September, dengan sedikit hujan. Namun, hujan lebat bahkan banjir bsa juga terjadi, dan, terkadang dengan angin kencang.

4. Tips cuaca haji

Beberapa dari mereka yang menunaikan manasik haji dan umrah setiap tahun menderita sengatan matahari. Berikut beberapa tips cuaca agar tetap sehat selama menunaikan ibadah haji ke Mekkah:

  • Kenakan pakaian longgar berwarna terang.
  • Gunakan payung.
  • Bawalah botol air dan tetap terhidrasi.
  • Hindari paparan sinar matahari langsung.
  • Carilah ruangan ber-AC jika Anda menderita sakit kepala, pusing atau jantung berdebar.
  • Jika memungkinkan, hindari Tawaf (mengelilingi Ka'bah) dari siang hingga sore hari. Waktu terbaik dan paling tidak ramai untuk memasuki Masjidil Haram adalah dari sore hingga sholat subuh.

5. Mata uang

Mata uang resmi Kerajaan Arab Saudi adalah riyal. Ada 100 halala dalam satu riyal, meskipun mata uang halala tidak umum digunakan. Obligasi riyal datang dalam denominasi 1, 5, 10, 20, 50, 100 dan 500. Riyal pada saat ini adalah Rp. 4000 + rupiah.

Bahkan jika Anda bepergian dengan tur paket, maka Anda tetap memerlukan uang untuk membeli makanan, hadiah, taksi, tip, dan amal.

Uang tunai banyak digunakan dan anjungan tunai mandiri (ATM) dapat ditemukan di seluruh Makkah. Kartu kredit dan debit asing diterima di semua kecuali hotel, toko, dan restoran kecil. Sebagai aturan umum, taksi hanya menerima uang tunai.

Untuk uang Rupiah, ada juga pedagang yang menerima Rupiah. Tetapi, biasanya yang pedagang kecil yang di sekitar masjid Nabawi dan masjidil haram.

Bank untuk menukar uang buka mulai pukul 9:30 hingga 16:30 dari hari Minggu hingga Kamis. ATM terletak di sebagian besar gedung bank dan tersedia 24/7.

6. Transportasi

Transportasi bagi jamaah haji dan umroh Indonesia sudah termasuk dalam biaya. Tidak ada masalah untuk transportasi secara umum untuk beribadah. Namun, mungkin Anda ingin sesekali bepergian ke suatu tempat. Jika ini yang terjadi, maka taksi juga banyak di Saudi.

Transportasi umum di Mekkah

Sebenarnya,  Makkah memiliki jaringan bus umum dan minibus pribadi. Mereka banyak terdapat di jalan menuju Masjidil Haram dan sebaliknya. Masalahnya dengan jamaah Indonesia adalah kendala Bahasa. Jadi, sangat jarang yang menggunakannya.

Bus umum tidak mahal, digunakan secara luas, dan beroperasi di seluruh kota, meskipun waktu tempuh dan waktu tunggu dapat menjadi signifikan. Harga minibus juga terjangkau, tetapi rutenya dibatasi untuk area di sekitar Masjidil Haram seperti Aziziyah dan Tanim.

Taksi di Mekkah

Taksi secara umum banyak tersedia. Di sekitar hotel, masjid dan di sekitar tempat wisata. Mereka berderet menunggu penumpang.

Tetapi, Kembali lagi adalah soal Bahasa. Anda mungkin bisa mendapat yang bisa berbahasa Indonesia, atau Inggris. Namun, tidak semua.

Taksi juga mahal, terutama pada saat Haji dan Ramadhan. Saat ini, pengemudi tidak menggunakan meteran, jadi sebaiknya negosiasikan harga terlebih dahulu. Sebagian besar staf hotel dengan senang hati membantu peziarah memanggil taksi.

Jalan – jalan di Mekkah

Area di sekitar Masjidil Haram sangat nyaman untuk dilalui orang dengan tingkat mobilitas rata-rata. Bahkan, di area sekitar banyak resto dan toko oleh oleh. Jadi, berjalan kaki cukup mengasyikan.

Bagi sebagian besar jemaah dan warga, pilihan paling praktis adalah berjalan kaki dari dan ke Masjidil Haram. Selama ibadah haji, Ramadhan, dan shalat Jumat, area dekat gerbang sering padat atau tertutup untuk lalu lintas kendaraan. Untuk sepeda motor, hamper tidak ada. Sangat jarang terlihat begitu juga dengan sepeda. Mungkin, mereka tidak menyukai debu di jalan.

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id