Berawal dari Niat, InsyaAllah terwujud segalanya

Berawal dari Niat, InsyaAllah terwujud segalanya

Tata cara umroh seperti yang diajarkan Rasulullah

Kategori : Umrah, Ditulis pada : 29 Oktober 2022, 10:05:30

Tata cara umroh seperti yang diajarkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Bagi Anda yang sudah lama menabung yang ingin berkunjung ke Baitullah semoga menjadi haji yang mabrur. 

Tetapi sebelumnya tidak ada salahnya selama menunggu ibadah Haji juga menjalankan ibadah umrah terlebih dahulu.

Tata cara umroh

Ibadah umrah ini memiliki perbedaan dengan pelaksanaan ibadah haji. dalam arti ibadah umroh menjalankan rangkaian Ibadah dalam haji namun tidak semuanya.

Jika mengambil dari situs website Kementerian Agama maka kata umrah memiliki arti berziarah.  Umroh adalah mengunjungi Baitullah sekaligus melakukan rangkaian ibadah seperti tawaf Sa'i dan tahalul. Ibadah ini dijalankan untuk mengharapkan Ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Menurut Imam Maliki dan Imam Hanafi Umroh adalah ibadah yang merupakan sunnah muakkad.

Ibadah umrah secara umum tidak dibatasi waktu. Meskipun begitu biasanya jamaah tidak melaksanakan umrah pada tanggal 9, 10 Dzulhijjah dan juga hari Tasyrik.

Umroh adalah ibadah yang cukup singkat jika kita bandingkan dengan Haji.

Untuk umroh urutannya hanya mulai dari Ihram melakukan Thawaf, Sa'i dan kemudian tahalul dan melaksanakannya dengan tertib.

Urutan tata cara Umroh

Untuk melaksanakan umrah kita memulainya dengan mandi besar atau mandi junub.

Setelah itu kita menggunakan baju ihram kemudian berniat Umroh dari miqat atau tempat mengambil niat.  Niat ini kita  Ucapkan dengan keras.

Untuk mengambil niat ini hanya bisa dilakukan dari tempat-tempat yang telah ditentukan.

Namun setelah melakukan niat ini maka tidak boleh dibatalkan hingga umrah selesai.  jika dibatalkan maka harus membayar Dam atau denda.

Ada beberapa tempat untuk mengambil niat yang sudah terkenal bagi jamaah Umroh Indonesia.

Niat umrah adalah sebagai berikut. Nawaitul umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma ‘umratan.

Niat tersebut memiliki arti sebagai berikut. Aku niat melaksanakan umrah dan berihram karena Allah SWT. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah untuk berumrah

Kemudian melakukan amalan sunnah Ihram dan menjauhi larangan-larangannya.

Larangan pada saat ber-Ihram

Beberapa larangan khusus bagi jamaah laki-laki adalah menggunakan pakaian yang dijahit atau disatukan secara permanen.

Kemudian tidak diperkenankan menggunakan alas kaki yang menutupi mata kaki dan tumit.  selain itu juga tidak boleh mempergunakan penutup kepala seperti kopiah, topi atau surban

Larangan khusus untuk jamaah perempuan tidak menutup Kedua telapak tangan dengan kaos tangan dan juga tidak mengenakan cadar.

Kemudian, larangan umum untuk baik laki - laki dan perempuan adalah memakai wangi-wangian kecuali yang sudah dipergunakan sebelum berniat.

Tidak boleh memotong kuku atau rambut dan juga tidak boleh mencabut rambut dan bulu badan.

Dilarang untuk memburu, menganiaya atau membunuh binatang dengan cara apapun kecuali jika membahayakan jamaah.

Dilarang memakan hasil buruan.  dilarang memotong kayu-kayuan dan mencabut rumput.

Dilarang berhubungan suami istri dan melakukan kegiatan lain yang mendatangkan syahwat.

Dilarang menikah, menikahkan atau meminang perempuan untuk dinikahi.

Dilarang bertengkar dan mengucapkan kata-kata kotor.

Dilarang melakukan kejahatan dan maksiat.

Tidak boleh menggunakan pakaian yang dicelup dengan bahan yang mengandung pewangi.

Setelah mengucapkan niat di tempat Miqot, maka kita akan menuju ke Ka'bah.

Kemudian memperbanyak ucapan kalimat Talbiyah.  kalimat ini yaitu. “Labbaikallahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wannikmata laka walmulka laa syarikalak.

Arti kalimat ini adalah. Aku menjawab panggilan-Mu ya Allah, aku menjawab panggilan-Mu, aku menjawab panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku menjawab panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu.

Sebelum melakukan thawaf maka kita berwudhu terlebih dahulu jika wudhu kita batal.

Pada saat tawaf  atau mengelilingi Ka'bah 7 Kali maka kita tidak boleh batal berwudhu. 

Jika wudhu batal maka kita harus keluar dan kemudian berwudhu kembali.

Untuk jamaah pemula maka bisa bingung untuk mengikutinya kembali dan "mengejar" temannya yang lain.  Namun nanti pendamping akan bisa mengarahkan dengan lancar.

Selanjutnya adalah melakukan tawaf tujuh kali.  putaran ini melawan  arah putaran jarum jam dan dimulai dari Hajar Aswad.

Kemudian diakhiri di Hajar Aswad juga.

Kemudian melakukan salat sunah di Maqom Ibrahim.  Maqom Ibrahim adalah di mana Nabi Ibrahim mendirikan tempat untuk berpijak pada saat membangun Ka'bah.

Namun biasanya tempat ini penuh karena dipergunakan jamaah lewat pada saat thawaf.

Jadi, biasanya Jamaah akan sholat 2 rakaat di teras Kabah bagian belakang.

Selanjutnya adalah melaksanakan Sa'i. Sa'i ini adalah berjalan sebanyak 7 Kali dari bukit shafa ke arah bukit Marwa.

Setelah selesai menjalankan Sa'i maka kita akan memotong rambut atau Tahalul.

Syarat lain, supaya semua dapat kita lakukan dengan tertib sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Setelah semua ibadah ini selesai maka ibadah umrah selesai dan larangan ihram juga selesai.

Nah, sebelum pulang, maka para Jamaah akan melaksanakan Thawaf Wada atau Thawaf perpisahan. Ini adalah Thawaf untuk penghormatan terhadap Baitullah. 

Untuk Thawaf terakhir ini, maka tidak perlu mengenakan baju Ihram.

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id