Siap untuk berangkat Umrah atau Haji? Nah, tentu saja, tidak 100% kegiatan kita di Arab Saudi akan selalu berada di Masjid Nabawi atau Masjidil Haram.
Atau, di Padang Arafah, Muzdalifah dan lainnya. Tetapi, banyak juga waktu luang yang akan kita dapatkan.
Yang jelas, menghabiskan waktu di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram sangat dianjurkan. Pahala beribahadh disana berlipat 100 kali dan 100.000 kali.
Kita sudah semestinya memperbanyak ibadah di kedua masjid tersebut.
Namun, Ibadah haji hanya berlangsung beberapa hari saja. Untuk Ibadah Umrah, bisa berlangsung hanya 2 atau 3 jam saja.
Kuliner Arab Saudi
Jadi, waktu lain pada hari itu kita bisa meluangkan 1 atau 2 jam untuk makan diluar.
Tentu saja, makanan dari catering akan mencukupi. Bahkan, bisa kita katakan akan cukup bervariasi.
Namun, tetap ada saja makanan lokal yang layak untuk kita coba.
Kuliner Arab Saudi terkenal untuk Jamaah Indonesia
- Al Baik
Ini adalah restoran ayam cepat saji yang sangat terkenal di Saudi dan negara Arab sekitarnya.
Beberapa waktu lalu, Al Baik juga sudah masuk ke Qatar dan menyebabkan antrean pelanggan yang panjang.
Ayam ini memiliki rasa yang enak, sebanding dengan restoran ayam cepat saji terkenal lain di Indonesia. Namun, harganya mungkin lebih murah.
Faktanya, Anda bisa mendapat beberapa potong ayam besar dengan harga beberapa puluh ribu rupian saja, Atau, mungkin setara 13 atau 14 ribu sepotong.
Padahal, potongannya memang besar. Restoran ayam ini adalah salah satu yang paling terkenal bagi jamaah Umroh dan haji. Bukan hanya dari Indonesia, tetapi dari banyak negara termasuk negara Arab sekitar.
- Shawarma atau Kebab
Ini adalah makanan terkenal lain dari Saudi. Kita sangat mudah menemukannya di sekitar hotel atau penginapan Jamaah Haji dan Umrah.
Untuk rasanya tentu enak seperti kebab biasa. Namun, mungkin ada beda sedikit antara 1 penjual dengan penjual lainnya.
Kebab ini juga hadir dalam beberapa jenis daging seperti ayam, sapi atau kambing.
Unuk kebab di makkah, isian dagingnya bisa berupa ikan atau kerang, selain 3 daging diatas.
Kemudian, daging juga digulung dan ditempatkan di tempat yang bisa berputar secara vertikal.
Kemudian, akan di iris sedikit sambil memutar gilungan tersebut. daging irisannya untuk mengisi kebab tersebut.
Jadi, seperti cara klasik menyajikan kebab dibanding di Indonesia. Yang, menggunakan lembaran daging.
- Falafel
Ini adalah makanan dengan bentuk seperti perkedel. Tetapi, bahannya berbeda. Yaitu, buncis, kacang Faca dan juga rempah - rempah. Bahan - bahan ini dihancurkan atau digiling, kemudian dicampur dan dibentuk bola - bola dan digoreng.
Makanan rasanya pedas. Kemudian, juga biasa disantap bersama dengan salad, acar, saus atau roti pita. Untuk lokasi penjualnya, banyak terdapat di sekitar penginapan.
Sebenarnya, masih banyak jenis makanan lain yang menjadi favorit jamaah haji dan Umrah. Misalnya saja nasi Biryani. Nasi ini adalah nasi ayam dan berwarna kuning. Nasi ini juga mudah kita dapatkan di sekitar hotel.
Kemudian, ada juga kue berbentuk bundar yang harganya mulai 1 Riyal. Atau sekitar 4000 + rupian. Kue ini, saya kurang tahu namanya, tetapi mudah kita dapatkan juga di sekitar hotel.
Biasanya, yang membeli adalah jamaah dari India atau Pakistan.
Namun, karena makanan di saudi halal, maka kita tidak khawatir untuk mencobanya. Jika Anda ingin, maka tinggal memesan saja dan mencoba untuk tahu rasanya. Jika cocok, Anda bisa membeli lagi. Kemudian, besoknya, bisa mencoba lagi yang lain.
Cara ini biasanya bisa lumayan mengobati rasa penasaran akan makanan lokal di saudi.
Kemudian, untuk harga, makanan di daerah toko dan resto sekitar penginapan dan hotel memang secara umum hampir mirip dengan harga makanan di Jakarta. Jadi, tidak terlalu mahal jika kita bandingkan harga makanan di daerah.
Jika ingin tahu, maka Anda bisa melihat daftar menu atau bertanya terlebih dahulu. Cukup sering juga, para pedagang tersebut tahu Bahas Indonesia, meskipun sedikit.